Kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan yang keberadaannya sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kesenian merupakan sesuatu yang hidup senapas dengan mekarnya rasa keindahan yang tumbuh dalam sanubari manusia dari masa ke masa dan dapat dinilai dengan ukuran rasa dan sedikit rasional. Setiap manusia membutuhkan kesenian untuk hiburan, ritual, ekspresi, estetis, dan lainnya dalam kehidupannya.
Wayang orang merupakan pertunjukan seni tari, drama, dan teater yang mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Wayang Orang digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Wayang orang adalah sebutan drama tari tradisional dalam bahasa Indonesia. Istilah aslinya adalah Wayang Wong dalam bahasa ngoko (Wayang = bayangan, Wong = orang atau manusia), sedangkan dalam bahasa krama adalah Ringgit Tiyang (Ringgit = wayang, Tiyang = orang atau manusia). Wayang Orang lebih banyak digunakan secara nasional dan divisualkan ke dalam bahasa Indonesia.
Wayang orang “LESTARI WIDODO” merupakan kesenian dari Dusun Padas Desa Sumberbendo yang sudah ada sejak tahun 1950 an, dan masih berkembang hingga saat ini dan menjadi ikon dari Desa Sumberbendo. Organisasi Wayang Orang “LESTARI WIDODO” ini di Ketuai oleh Kepala Dusun Padas, Desa Sumberbendo Bapak Abdul Gani. Para Pemain nya sendiri berjumlah sekitar 40 orang, acara Wayang Orang “LESTARI WIDODO” ini di adakan jika ada acara-acara tertentu di desa dan jika ada masyarakat yang mempunyai nazar ingin mengadakan pertunjukan wayang tersebut. Konon jika ada masyarakat yang mengadakan pertunjukan wayang tersebut akan tercapai apa yang diinginkan nya tentunya (atas izin Yang Maha Kuasa).
Demikian sejarah singkat wayang orang “LESTARI WIDODO” atau dengan sebutan lain wayang PADAS, yang masih ada hingga saat ini dan menjadi ikon Desa Sumberbendo Kecamatan Pucanglaban.